Dapat berjumpa
dengan menteri luar negeri tidak semua Tenaga Kerja Indonesia (PRT) bisa setiap
harinya. Bahkan kesempatan bisa bertemu juga tidak semua PRT bisa. Mengingat
bukan pada hari libur di hari minggu. Namun pada kesempatan hari Rabu, 26
November 2014 beberapa PRT yang tergabung dari perwakilan organisasi di
Singapura diberikan kesempatan untuk berbincang dengan menteri luar negeri Ibu
Retno Marsudi yang masih menjabat sebagai duta besar Nether land.
Pada hari ini Kamis, 27 November
beliau berulang tahun dan semoga semakin membaik dalam menjalankan tugas yang
dimandatkan pada beliau. Kesempatan berbincang di KBRI Singapura tentunya
disambut baik oleh PRT yang bisa datang untuk mewakili organisasi yang
dinaunginya.
Acara temu santai dan berbincang
mengenai permasalahan yang banyak dialami oleh tenaga kerja wanita Indonesia di
Singapura, baik dari pra penempatan dan pasca penempatan masih menjadi polemic
PRT semuanya. Masih banyak nasib teman-teman PRT yang tergantung pada nasib
begitu pula dengan majikan. Ada majikan yang baik ada pula PRT yang tidak baik.
Salah satu perwakilan dari Indonesian
Family Network Ibu Ummai Umairoh menyampaikan beberapa point penting terhadap
isu yang masih dihadapi oleh PRT seperti kasus KTKLN dan juga pertemuan dengan
Tifa pada bulan Desember nanti untuk membicarakan Ratifikasi ILO C189 dan juga
penghapusan UU No. 39. Semoga apa yang Ibu Ummai Umairoh sampaikan dapat tersampaikan
kepada presiden RI.
Begitu juga dari perwakilan Pekerja
Indonesia Singapura yang diwakilkan oleh Ibu Mimiez, menyampaikan beberapa
keluhan mengenai kasus PRT yang kurang mendapatkan jatah makanan dan kurangnya
jam istirahat. Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Bapak Andri Hadi
menegaskan, jika pihak dari KBRI menelepon majikan sang PRT itu jangan merasa
takut, biasanya ini yang menjadi polemic KBRI juga bila mau membantu PRT yang
bermasalah namun dari PRT sendiri kurang komitment dalam tindakan pengaduannya.
Banyak hal yang harus didiskusikan
namun berhubung waktu yang sangat sempit dan Bu mentri harus terbang, sebagai
kenang-kenangan Pahhlawan Devisa Singapura (Menulis) pemberian buku ‘MENJARING
IMPIAN’ diserahkan dengan menyelipkan surat Ratifikasi ILO C189 untuk Ibu
Menteri dan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi. Sebagai
sambutan penutup pembacaan puisi oleh Ibu Titien dari perwakilan grup Srikandi
Indonesia.
Semoga dengan perubahan yang akan
digebrakan oleh para pejabat wanita seperti mentri perikanan Ibu Susi dapat
memberikan gerakan-gerakan yang positif dan memberikan solusi terbaik. Bila
beberapa hari lalu wakil presiden RI Bapak Yusuf Kalla, menyampaikan akan
memberhentikan pengiriman TKW ke luar negeri justru dianggap bukanlah jalan
satu-satunya solusi terbaik. Karena akan menyalahi undang-undang sebagai seorang
warga Negara.
[Singapura, 27/11/2014]