Thursday, November 27, 2014

TEMU SANTAI DENGAN MENTERI LUAR NEGERI IBU RETNO MARSUDI

Dapat berjumpa dengan menteri luar negeri tidak semua Tenaga Kerja Indonesia (PRT) bisa setiap harinya. Bahkan kesempatan bisa bertemu juga tidak semua PRT bisa. Mengingat bukan pada hari libur di hari minggu. Namun pada kesempatan hari Rabu, 26 November 2014 beberapa PRT yang tergabung dari perwakilan organisasi di Singapura diberikan kesempatan untuk berbincang dengan menteri luar negeri Ibu Retno Marsudi yang masih menjabat sebagai duta besar Nether land.
            Pada hari ini Kamis, 27 November beliau berulang tahun dan semoga semakin membaik dalam menjalankan tugas yang dimandatkan pada beliau. Kesempatan berbincang di KBRI Singapura tentunya disambut baik oleh PRT yang bisa datang untuk mewakili organisasi yang dinaunginya.
            Acara temu santai dan berbincang mengenai permasalahan yang banyak dialami oleh tenaga kerja wanita Indonesia di Singapura, baik dari pra penempatan dan pasca penempatan masih menjadi polemic PRT semuanya. Masih banyak nasib teman-teman PRT yang tergantung pada nasib begitu pula dengan majikan. Ada majikan yang baik ada pula PRT yang tidak baik.
            Salah satu perwakilan dari Indonesian Family Network Ibu Ummai Umairoh menyampaikan beberapa point penting terhadap isu yang masih dihadapi oleh PRT seperti kasus KTKLN dan juga pertemuan dengan Tifa pada bulan Desember nanti untuk membicarakan Ratifikasi ILO C189 dan juga penghapusan UU No. 39. Semoga apa yang  Ibu Ummai Umairoh sampaikan dapat tersampaikan kepada presiden RI.
            Begitu juga dari perwakilan Pekerja Indonesia Singapura yang diwakilkan oleh Ibu Mimiez, menyampaikan beberapa keluhan mengenai kasus PRT yang kurang mendapatkan jatah makanan dan kurangnya jam istirahat. Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Bapak Andri Hadi menegaskan, jika pihak dari KBRI menelepon majikan sang PRT itu jangan merasa takut, biasanya ini yang menjadi polemic KBRI juga bila mau membantu PRT yang bermasalah namun dari PRT sendiri kurang komitment dalam tindakan pengaduannya.
            Banyak hal yang harus didiskusikan namun berhubung waktu yang sangat sempit dan Bu mentri harus terbang, sebagai kenang-kenangan Pahhlawan Devisa Singapura (Menulis) pemberian buku ‘MENJARING IMPIAN’ diserahkan dengan menyelipkan surat Ratifikasi ILO C189 untuk Ibu Menteri dan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi. Sebagai sambutan penutup pembacaan puisi oleh Ibu Titien dari perwakilan grup Srikandi Indonesia.



            Semoga dengan perubahan yang akan digebrakan oleh para pejabat wanita seperti mentri perikanan Ibu Susi dapat memberikan gerakan-gerakan yang positif dan memberikan solusi terbaik. Bila beberapa hari lalu wakil presiden RI Bapak Yusuf Kalla, menyampaikan akan memberhentikan pengiriman TKW ke luar negeri justru dianggap bukanlah jalan satu-satunya solusi terbaik. Karena akan menyalahi undang-undang sebagai seorang warga Negara.  


            [Singapura, 27/11/2014]

1 comment:

  1. saya suka dengan nama blog nya,... menantang mimpi..

    keren.. (y)
    :)

    ReplyDelete

Terima kasih.