Saturday, February 27, 2010

MELIHAT JAKARTA 5

Suara adzan subuh dari mushola membangunkan mataku,kulihat girang juga perlahan membuka matanya.
Segar =gua pulang dulu.
Girang=bareng kenapa kita kan searah.
Segar =ya dah...
Kami pulang bersama,jalan masih sangat sepi,mau sampai rumah kulihat Laris baru pulang dengan keadaan mabuk bersama teman lelakinya.

Terik matahari menyurut meninggi keatas.Manisa seperti biasa berjualan dari bus satu ke bus yang lain membawa barang jajanan.
Manisa =kakak...!
manisa berlari mau menghampiriku tanpa menoleh ke belakang,kanan kiri,hampir saja sebuah mobil menyenggol tubuh nya yang penuh debu.
Segar = manis.....!
Suara mobil direm kencang manis kaku berdiri tidak bergerak,ku langsung menggendongnya ke tepi.orang di terminal hanya sekilas saja mengerumuni hingga ada satu polisi yang datang memberi pertanyaan.
Polisi =kamu tidak papa dik...? .(manisa menggelengkan kepala). polisi itu melihatku seperti baru saja melihat wajah baru.
* * * * *
Manisa nampak diam mungkin masih shock dengan kejadian tadi siang. ku buatkan minuman milo buatnya.
Segar =minum sayang.
Manisa= apa ini kak?
Segar =milo.
Manisa =waaah..makasih yah kak,kakak sangat baik.
PLAAAK....!ACH.....
Terdengar suara tamparan dan jeritan dari kamar Laris,entah apa yang berlaku didalam.
''pokoknya besok uang harus sudah ada kalau tidak anakmu gua ambil dan utangmu lunas semua''.
''jangan bang...beri saya waktu''.
''ingat yah..besok batas waktunya''.
Lelaki itu keluar kamar tapi manisa merasa ketakutan memegangi tubuhku sangat erat sekali. suara tangis laris juga melayang ke udara.
Segar =kamu kenapa sayang?
Manisa =saya takut kak.
Manisa =takut kenapa?
Manisa =manisa takut di jual ke orang tadi.
Segar =di jual...?
Manisa menganggukan kepala.aku juga bisa merasakan ketakutan dihati manisa pasti ada cara untuk ku menolongnya.

Malam ini ku ajak manisa ke rel,malam nampak indah dan langit penuh bintang. berbisik sang angin meniup seisi ruangan hidup. ku mencari putri di setiap sudut gerbong tapi tidak kelihatan. aku dan manisa berbencar ke arah lain. hanya orang-orang pinggiran jalan yang kulihat berderet tak tau arah.
''kakak.................!
suara jeritan manisa memecahkan kesunyian gerbong ,ku langsung lari ke tempat dia berdiri. apa yang kulihat sukar untuk di percaya.''put..............
ku memangku kepala putri yang tak sadarkan diri.
Manisa =kak...
tangannya putri bergerak dapat ku yakinkan ada keajaiban untuk bisa dia bertahan. ku langsung membawa putri ke rumah sakit.

jalan sudah dekat menuju tempat yang masih jauh tempuhannya. kutinggalkan putri bersama manisa dirumah sakit.
Manisa =kakak. (manisa memberikan sepucuk kertas)
Segar =apa ini sayang?
Manisa =kak putri yang kasih.
Segar =ok,kakak tinggal dulu yah.
Manisa menganggukan kepala,ku keluar mencari makanan buat manisa pasti dia juga lapar. ku duduk melepas penat di atas tangga jembatan,jadi ingat kertas yang di berikan manisa tadi.

*setiap malam ku selalu menunggu, aku di bawa pergi jauh oleh malaikat, namun lelah sudah aku masih bernafas, ditempat yang kian tak berarti, lalu datang seorang bidadari malam, dia menjadi teman ku bercurah kesedihan, ku semakin ingin hilang dari dunia ini, katanya ku harus ikut bersama orang yang ku cintai yang telah lebih dulu pergi dari dunia, namum apa bisa ku bertahan dengan siksanya dunia ini.....?*putri....

aku tertunduk penuh kekosongan. jalan atau terus berhenti sampai disini. ''hi...!
ku menoleh ke arah itu,shiiit..........musuh ku datang lagi,mungkin aku harus tidak jalan tapi ku harus berlari.ku saut keresek makanan dan lari secepat mungkin. mereka lelaki hanya bisa main keroyok dan tidak kira aku seorang perempuan masih juga dikejar,dasar lelaki keparat tidak punya ibu atau adik perempuan kali.

Friday, February 26, 2010

MELIHAT JAKARTA 4

Aku berjalan pulang seperti biasa,malam sudah larut dan ternyata benar apa kata Sari ada gerombolan yang menghadangku di ujung tikungan gang.Aku coba kalem berpapasan dengan mereka mungkin ku bisa melawan satu atau dua orang lelaki tapi untuk ramai-ramai begitu kayaknya aku belum pernah latihan tuh.
Alex =hebat yah loe...?
Adit = ni cewek yang merusak rencana pesta kita malam ini.
Alex =heegh...(alex menarik tangan ku kencang)
dengar yah loe harus membayar semua nya...
Segar=maksud loe apa?gua gak takut..
Alex =loe nantang haah....
Aku tidak menunggu lama lagi terus memukul alex dua kali dan ku lari sekencang-kencangnya. sempat ku mahu terjatuh-jatuh jalan yang lunyu dan belokan jalan yang sempit. lampu jalan juga tak mampu menajamkan arah jalan ku hanya bisa lari tanpa berhenti tapi....salah satu dari mereka sudah di depan ku.ku lihat kebelakang mereka yang mengejarku belum kelihatan ku lawan saja dia tapi anehnya dia tidak menyerangku balik.Dia terjatuh mungkin menahan sakit di hidungnya karena mengeluarkan darah.''kenapa loe menghajar gua?''.
Aku jadi bingung apa aku salah orang yah,setelah ku amati lebih dekat dia ternyata dulu yang lari menyenggol diriku.
Segar =gua lagi dikejar orang maaf yah gua fikir loe salah satu dari mereka.
Girang=sapa yang ngejar loe?
Segar = alex sama orang-orangnya.
Girang=apa...?ya udah ikut gua....
''itu dia...!
kami menoleh kebelakang dan terus lari sekencangnya,lelaki yang belum ku kenal memegang tangan ku erat sambil terus berlari tanpa menoleh kebelakang lagi.

Aku tidak tahu ada dimana pasti jauh dari rumah dan kemungkinan ku tidak bisa pulang kerumah dan kuberdoa untuk kebaikan manisa dirumah sendirian.
Girang =nama gue Girang dan loe...?
Segar =segar,maaf yah gua udah pukul loe...
Girang =ya gak papa lagi pula loe kan gak tahu.emangnya loe ada urusan apa ma mereka
sedangkan loe berjilbab.
Segar =gua lihat orangnya alex nyopet diterminal terus gua hajar dia dan kembalikan dompet
yang dia ambil.
Girang =hebat loe yah...nggak nyangka cewek berjilbab seperti loe.

Dan kami terdiam sambil menunggu waktu yang baik,diam menambah sunyi...lalu hp di saku berdering,tumben malam gini Deka telpon.
Segar =hallo assalamualaikum.
Deka =assalamualaikum dulu baru hallo.
Segar =yah say,ada apa telpon malam-malam.
Deka =gimana di jakarta udah bisa..?
Segar =ya udah bisa ngomong loe gua emangnya kenapa?
Deka =bukan itu sayang.
Segar =apa?
Deka =cowok...?
Segar =wa'alaikumsalam bye....
Aku matikan telpon,gak tahu lah deka marah disana.percuma di fikir telpon hanya tanya ku udah bisa dapat cowok apa belum.Gimana rasanya punya cowok yang bisa dijadikan kekasih hidup,rasanya sulit jaman era sekarang.tapi disebelahku ada seorang cowok yang cukup lumayan ganteng.aku melirik ke girang yang sedang mengelap lebam di hidungnya.
aku berfikir lagi apa mungkin ku bisa membangun sebuah keluarga yang bahagia sedangkan keluarga ku sendiri pisah metal-metal tau kemana.sebenarnya ku capek sendiri. kalau ku menikah pun tidak punya wali...aku juga takut bagaimana kalau mertua menanyakan keluarga ku.Dingin tubuhku memikirkan itu.

Thursday, February 25, 2010

MELIHAT JAKARTA 3

Baru saja ku rebah ke kasur usang suara Manisa memanggilku.
Manisa =kakak pergi kemana baru pulang sudah jam tiga pagi?
Aku mengusap rambutnya,ternyata ku telah membangunkan anak kecil yang tengah tidur ini.
Selang tak lama suara pintu depan terbuka dengan keras,ku coba tuk melihatnya tapi Manisa memegan tanganku.
Manisa =pasti ibu.
Huufzzz...aku tidak mengerti dengan Laris, ibu seperti apa dia,anaknya tidak pernah diberi perhatian. aku pun mengajak Manisauntuk tidur lagi kalau emang benar ibunya yang pulang pasti dia lebih tahu daripada aku.

Kerikil-kerikil dijalan menambah rintangan duri jalan. di bawah terik matahari yang menyengat kulit,ku perhatikan dari jauh Manisa menenteng barang jajanan dari bus satu ke bus yang lain. Beratkah dunia untuknya...adilkah dunia bila seumur usianya sudah berjuang melawan hidup.Sulit mencari keadilan,bila ada keadilan yang nyata hanya pada Yang Kuasa.
Ulah manusia memang tidak jauh dari yang tidak baik ada-ada saja untuk mendapat uang.Di keramain kota yang panas masih sempat juga menyempatkan diri berbuat onar lelaki bertopi itu menganbil dompet dari tas seorang ibu-ibu yang menggendong anak.Dia pergi ke arah belakang terminal ku menghampirinya.
Segar =hi...
Adit = sapa loe...
Segar =goe tau loe.
Adit =heegh...sorry gak ada waktu buat loe.
Segar =gua tau loe ambil dombet ibu yang duduk di bangku itu.
Adit melihat ke arah ibu yang aku maksudkan.
Adit = terus loe mau apa?
Segar =balikin dong.
Adit =hari gini mau jadi pahlawan..mampus dulu loe.
Aku tersenyum melihatnya,tangan ku juga sudah tidak sabar ingin berbicara padanya.rasanya sudah lama tangan ku untuk diam.BHOOK...........! Jatuh juga tangan kananku ke pipi dia, pukulanku membuat pipinya langsung lebam.ku ambil dombet lalu ku pergi meninggalkannya. ku hampiri ibu itu dan mengembalikan dompetnya. Manisa melihatku wajahnya tersenyum mengacungkan jempol.
* * * * *
Sedang asik-asiknya makan satay dirumah Laris pulang dengan mukanya panas merah,mungkin lagi ada masalah dengan cowoknya.mondar-mandir mengganggu nikmatnya makan.''biar kak....(manisa berbisik kepadaku).

Seperti yang ku duga akhirnya Sari menemuiku sendiri,malam itu ku bersama Putri sedang coba menulis puisi di tengah-tengah malam.
Sari = segar,gua mau ngomong sama loe.
Segar= loe datang juga.
Sari =gua cuma mau nasihatin loe,hati-hati nyawa loe terancam.
Putri =maksud loe apa?
Sari =tadi siang loe bikin gara-gara kan mukul orangnya Alex.
Putri =serius loe Gar..?
Segar =kenapa mesti takut,nyawa gua ada yang beri kalau yang beri mau nyawa gua lagi ya
tinggal ambil aja.
Sari =mending loe pergi dari jakarta sekarang juga.
Sedikit pun aku tidak peduli omongan sari.dia hanya mengucapkan peringatan saja untuku bukan yang lebih seperti yang ku harapkan.Terus dia pergi..hilang bersama malam. sungguh kenyataan orang bisa berubah dratis setelah menginjak jakarta.Ada apa sih dengan jakarta, mimpi-mimpi sejuta harapan tapi kebanyakan apa yang di dapat,semu....!

MELIHAT JAKARTA 2

Mentari muncul menyosong hari baru,Manisa berdiri melihat sekumpulan anak berangkat sekolah bersama penuh canda tawa.Wajahnya yang masih buram tersorot oleh sinar matahari.Aku cuma bisa tersenyum melihat wajah polosnya,memamg tidak semua anak seberuntung anak-anak lain yang mendapat kelebihan hidup.

Waktu malam datang kembali,udara dingin pun memeluk tubuh yang merindukan dekapan kasih sayang.Di depan mata kulihat seorang perempuan melendeh di pintu gerbong kereta api dengan air mata mengalir di pipinya.
Segar =hi...
Putri =loe siapa...?
Segar = nama gua Segar,gua baru di jakarta.
Putri =gua nggak nanya kapan loe di jakarta.
Segar =ya iya sih..boleh duduk bareng gak?
Putri melihat ku,aku tersenyum dan duduk di sampingnya.

Dunia tak selebar daun pisang baru saja ku berkenalan dengan Putri, dapat informasi juga yang kucari.ternyata benar ku ditempat ini kubisa temukan.
Putri = ditempat itu selalunya Sari nongkrong.
suasana memang ramai dengan anak muda yang menghabiskan masa malam untuk berpesta. ku berjalan melintasi orang-orang yang membahagiakan dirinya di dunia,banyak pemandangan yang dapat kusaksikan dari minum-minuman,lawan jenis bercumbu bebas,tarian yang menggairahkan. Putri menepuk pundak ku.
Alex = Put..loe bawa siapa, bawa cewek berkerudung ke tempat ini apa nggak salah tuh?
Putri = Sari mana Al..?
Alex =tuuuh.........
Arah kami sama menuju ke meja,WOOOW.....ku hanya menarik nafas,melihat orang yang ku cari dalam pakaian yang terbuka.
Alex =Sari emang mantaap....
Aku duduk bersama Putri sampai melihat tarian Sari selesai.

Jam di hp ku sudah menunjukan pukul sebelas malam,akhirnya ku lihat Sari keluar hanya berpakain rok pendek dan singglet.kira-kira cuma lima langkah lagi Sari berhenti melihatku,(segar.....) dia terus lari entah kenapa aku pun tidak mau mengejarnya,ku yakin dia nanti yang akan mencariku,kalau aku masih bernafas ataupun sudah berhenti.
Putri = kenapa dia lari?
Segar =balik ke rel yuk...!

Aku pun menjadi pendengar setia di samping Putri.aku banyak diam dari berbicara.
Putri =gua broken home,broken heart,gua gak tau harus gimana lagi menghadapi hidup ini.
bokap gua meninggal kesetrum listrik waktu membangun mushola dekat rumah
sedang nyokap gue pergi sama cowoknya.tunangan gua tidur
dengan cewek lain sampai dia hamil,gua frustasi sempat coba-coba narkoba ada teman
gua yang mati karena konsumsi obat itu tapi kenapa gua nggak cepat mati yah.
sekarang gua cuma menunggu ke neraka aja.
Segar =Put...gua rasa neraka nggak mau jemput loe.
Putri =kenapa..hidup gua kelam penuh dosa gua pantes disana.
Segar =tadi loe kan bilang kalau bokap loe meninggal waktu membangun mushola, pasti bokap
loe pengen loe nemanin dia di surga bukan masuk neraka.tapi loe seperti ini terus
bokap loe disiksa di sana karena punya anak perempuan seperti loe.
Putri = gua gak ngereti omongan loe.
Segar =anak perempuan lah yang bisa membawa orang tuanya ke surga.
Putri = caranya?
Segar =sorry...loe kan muslim jadi tahu dong.
Putri =udah lama gua ninggalin salat.
Segar = loe bisa broken home,broken heart,tapi jangan broken iman Put,karena iman adalah
tiang hidupmu yang menentukan baik dan buruk untuk hidup panjang mu.
Putri =hidup panjang gua...?
Segar = yap...di akherat.
Aku mengelus kepala Putri dan akhirnya dia jatuh memeluk ku. Entah apa yang dikehendaki di dunia ini penuh seribu misteri. awan pun gelap..sepi...tak ada orang lagi yang lewat.

Wednesday, February 24, 2010

MELIHAT JAKARTA 1

masih asiknya ku tertidur ada yang membangunkan diriku.
Manisa =kak,bangun kak sudah subuh.
Aku langsung jingkrak terbangun,anehnya ku tidak mendengar suara adzan subuh apa karena ku kecapean yah.
Manisa =kamar mandi disini kak,kakak ambil wudlu dulu terus salatnya dikamar biar saya rapikan dulu.
Segar = makasih manis.
Saat membasuh kedua tangan ku dengar suara bisik-bisik dari depan,mungkin suara ibunya manisa.
Laris = kamu bawa orang ke rumah ibu,siapa dia haah...?
Manisa=nanti ibu kenalan sendiri saja bu.

Ku memakai kaos kaki baru untuk salat,bersujud menghadap Yang Esa ku serahkan segenap jiwaku yang lelah dengan kehidupan ini.''assalamualaikum wr.wb''
Laris berdiri di depan pintu menungguku selesai salat.
Laris = alim juga kamu yah.
Segar =aku nggak ngerasa alim cuma menjalankan kewajibanku sebagai umat muslim.
Laris = nama kamu siapa?
Segar = segar.
Laris = nama yang unik,sama seperti almarhum ibu ku kasih nama ke aku,Laris.
oh yah..kalau kamu mau tinggal disini tiap bulan seratus ribu apa kamu sanggup?
Segar =ok.
Laris menyodorkan tangannya aku juga faham apa maksud dia.ku mengambil uang di tas.
Segar =limaratus ribu untuk lima bulan sekalian.
Manisa= ibu keterlaluan.
Laris=diam kamu anak kecil.
Laris mencubit pipi manisa langsung keluar subuh-subuh begini tapi kata manisa ibunya keluar belum jelas apa tujuannya.
* * * * * *
Kadang ku bertanya pada langit,akan keadilan hidup di dunia.namun kadang kita dapatkan tapi kadang juga tidak mungkin itulah adanya akhirat. sebenarnya apa yang orang cari di jakarta,pengalaman,mencari perubahan hidup atau menikmati kemegahan malam yang berkilau.kujalan-jalan sekitar rumah sambil membeli martabak buat manisa ada orang berkejar-kejaran seperti sedang memburu sesuatu salah satu dari mereka menabraku. ku epankan wajahnya ada luka pukulan yang lebam. lelaki itu terus bangkit dari jatuhnya dan kabur secepat lari harimau.tapi untung dia tidak melihat wajahku yang ku sembunyikan di balik cadar kudung.
Tidak ku sangka di ujung jalan masuk ke rumah banyak pemuda yang pada tongkrong jam segini.
Anton = hi..tunggu dulu.
Ku berhenti di hadang oleh pemuda yang kurang kerjaan,tapi ku nyantai saja.
Ekel =buka cadar loe.
Bam =atau mau pakai paksaan..hahaha..(mereka mentertawakan ku).ku masih bisa bertahan menatap tajam mataku ke mereka semua.
Anton =loe nggak ingin kita sakiti kan,jadi nurut aja.
Segar =apa gua pernah nyakiti kalian hingga kalian mau balas dendam pada gua sedangkan kita
baru ketemu disini,kalau kalian mau kenalan boleh saja rumah gua di depan sana.
Ekel =weeih....! (ekel menarik tanganku)
buka cadar loe nggak...!
Manisa=kakak...!
manisa datang bersama hansip,lelaki yang sebenarnya tadi mau aku hajar terus kabur, belum saatnya untuk memukul orang kali.
aku pun terus pulang bersama manisa di antar oleh hansip,aku memberikan separoh martabrak buat cemilan pak hansip.
Hansip(Agus)=lain kali hati-hati non kalu keluar malam disini banyak brandalan.
Segar =iya pak makasih infonya.

hanya aku dan manisa selalunya dirumah,entah perginya Laris sudah dua hari tidak pulang kerumah.aku juga tidak mempertanyakan pada manisa dia sendiri juga tidak peduli kemana ibunya dan ibunya juga tidak peduli kepada anaknya. itulah kejamnya atau jahatnya dunia pada manusia. ku membelai manisa sampai ia tertidur dalam pangkuanku.

MELIHAT JAKARTA

suasana malam yang gerimis,sepi sunyi hanya sepintasan saja orang yang lewat itupun orang-orang pinggir jalan. aku duduk memegang hp sambil ku putar-putar. nafasku simpan untuk hari yang mungkin akan menjemput.aku masih belum tahu apa yang harus ku lakukan esok hari cuma ku bisa menunggu sisa-sisa malam ini.seorang anak kecil tersenyum melihatku. aku tutup wajahku dengan kerudung ku.
rumah yang hanya tingginya pas sekepalaku juga tidak terbentuk isi dalamnya, ku masih bisa bersyukur seandainya ku memiliki rumah seperti ini bila dibandingkan dengan rumah yang besar tapi bukan milik sendiri.
Manisa =kakak tidur di kamar saya biar saya tidur di luar.
Segar =ngak dik kamu tidur sama kakak saja yah.
Manisa menganggukkan kepala.

lintasan kereta api menyumbat kedua telingaku.tidak bisa ku bayangkan jika harus tinggal di daerah laluan kereta api terus,apa bisa tahan.
Manisa = nggak bisa tidur yah kak?
Segar = belum terbiasa dik.
Manis =pasti nanti juga terbiasa kak kalau udah lama disini.
Aku tersenyum melihat awang-awang atap yang robek,cahaya bulan dapat ku pandang menemani lelah lajuku. aku juga tak yakin dengan ucapan manisa apa ku bisa terbiasa bila lama
disini.sebenarnya ku punya tujuan lain ke jakarta.
* * * * * * *

Naik bus jurusan ke Kroya dari Cilacap amat penuh jam-jam segini,ada pemuda yang baik hati memberikan tempat duduknya melihat ku dengan bawaan tas yang lumayan berat.
''silahkan duduk mba''.
''oh,makasih mas...''
Ku tidak sabar lagi untuk bertemu dengan ibu yang juga pasti ingin melihatku setelah lima tahun tidak bertemu. semua rasa bertemu jadi satu dalam kalbuku,bagaimana rasanya suasana rumah, kampung halaman semenjak ke perantauan tidak pernah ku lihat indahnya desa ku tercinta. ada waktu yang memisahkan ada waktunya jua mengembalikan.

belum sempat ku sampai ke rumah,di ujung jalan setapak tetanggaku pak Diman menyapaku walau dia agak-agak lupa denganku.
Segar = apa kabar lik,piye kabare?
Diman= koe segar apa yah?
Segar= iya lik...
Diman= kapan bali...?
Segar=tembe bae....
Diman=lah koe wis ngerti nek umahe wis di dol nang mamak mu.
Aku have no idea dengan yang dikatakan oleh pak diman itu. tapi setelah ku buktikan sendiri memang benar rumah sudah pindah nama kepada orang lain. andai saja ku tidak punya iman pasti ku langsung drop. tetangga hanya bisa melihat ku dan ada yang memberi semangat, ku juga tidak tahu harus ngomong apa dengan ibuku.

Dirumah temanku desa sarwadadi dapat kutemukan ketenangan. suasana sore yang boring adik dari temanku pergi memancing di kali depan rumah.
Lala = mba sini ikut mancing lah...
Segar =banyak ikannya meeeh....
Lala = akeh yutu mba.
Daripada tidak ada yang ku pegang untuk kesibukan ku ikut saja mancing. sebenarnya kenapa orang hobi memancing apa untuk melatih kesabaran,tapi mungkin benar untuk melatih kesabaran,ya walaupun lama mendapat ikan tapi orang tetap bersabar,bila di samakan dengan kehidupan manusia ternyata tidak ada bedanya,coba deh di renungkan.
malam tiba nampak sepi di tengah desa yang terpencil jauh dari kota besar. temanku Deka sedang menyusui anaknya yang baru berumur enam bulan.
Segar = nggak keri Dek?
Deka =coba sendiri ngemben.
Ku hanya tersenyum,belum ku bayangkan gimana rasanya menyusui. bu Karti menyuguhkan gedang goreng yang masih hangat baru saja di entas dari wajannya.
Bu karti= mau ke jakarta ngapain?
Huufzz....pisang goreng jatuh ku pegang.
Bu karti=hidup di jakarta panas,kalau kamu tidak punya iman bisa-bisa kamu jatuh seperti
pisang goreng itu.
Segar =makanya bu,harus hati-hati pegang pisang goreng yang masih panas.
Lala = betuuul ituuuuu................!

Sama seperti kusadar atau tidak ku sudah di dalam gerbong kereta api.i'm broken home,tapi ku bukan broken iman. entah apa nti di jakarta aku pun tidak tahu persis mau ngapain disana,yang penting ku jalan di atas tanah yang rawan tapi tidak berbahaya. Masih ada cinta dan iman di hatiku.apa bedanya ku dengan orang-orang yang di pinggir jalan itu,tidak punya rumah,keluarga tidak jelas,kemana tempan meluah rasa,jawabnya hanya satu yaitu kepada Yang Kuasa.

Thursday, February 18, 2010

cinoboyian 3

suara burung mengisi keindahan di pagi hari.Alea bermain dengan embun di atas tetehan. ''sayang,makan dulu yuk...! hazril memanggil anaknya itu.
''nanti pa...!
alea asik bermain dengan embun. di belakang rumah masih berselimut kabut putih yang tebal. alea melihat ada anak sebaya denganya berdiri tersenyum padanya.
''hi..nama kamu siapa?. alea coba berbicara dengannya tapi tidak disambutnya, anak itu malahan memberikan bola mainan.''untuk ku...? tanya alea.anak itu hanya mengangguk.
''alea..........sayang...!
Hazril mencari anaknya sampai kebelakang lalu langsung membopongnya. ''disini kamu yah.
sarapan sudah siap dimeja,luna menaruh nasi goreng di piring alea.
''alea bisa ambil sendiri.
''sayang nggak boleh ngomong begitu,harus bilang apa...?
''tapi alea bisa ambil sendiri pa...! alea merasa ngambek lalu meninggalkan meja.
''sudah mas...! luna menahan tangan hazril.

bu darsih menghampiri cucunya yang sedang bermain dengan bola cinoboiyan,tiba-tiba pintu jendela terbuka membuat bu darsih jadi kaget.''ngapain kamu kesini?
bu darsih paham kalau suara itu bukan suara alea.
''sayang ...kamu kenapa?
''pergi......! alea menuding ke arah bu darsih,rambutnya tertutup ke wajahnya.
''kamu bukan alea,kamu siapa? jerit bu darsih. hazril dan luna lari ke kamar.
''ada apa bu..? hazril melihat anaknya itu juga jadi kaget dan panik.
''kamu jahat...!alea menuding ke arah luna.

''assalamualaikum.....
mendengar suara salam dari luar alea langsung lemah dan rebah ke lantai.
''alea...! hazril langsung menghampiri anaknya.