Tuesday, March 2, 2010

MELIHAT JAKARTA 6

Dan ku terus berlari mungkin sampai jauh dari rumah sakit. Nafas ku sudah lelah dan kaki ku terasa pegal rasanya tidak kuat lagi untuk berlari. ''Segar...''. Suara itu sudah ku kenal.
Girang =loe kenapa?
Segar =gua dikejar sama orangnya Alex.
Girang =mereka pasti kehilangan jejakmu.
Segar =loe yakin?
Girang =yakin banget,setiap orang yang masuk tempat ini sulit untuk di kejar lagi.
Segar =kenapa?
Girang hanya memberikan isyarat kepala saja.ku merasa lega juga di depan jalan ada penjagaan polisi.ku bisa meluruskan kaki walau sejenak.

Aku dan Girang pergi kerumah sakit bersama,senang juga bisa punya teman seperti Girang.Dia banyak bercerita kenapa dia juga bisa sampai di jakarta. ternyata dunia ini memang kelam,kalau kita tidak bisa merelung jalan yang baik pasti kita bakalan tersesat terus dan akhirnya akan hancur.
Girang =nama adik gua Sari, udah lebih dari tiga tahun dia menghilang dan dengar kabar
terakhir dia di jakarta.
Segar =Sari....(ku jadi berfikir dengan teman ku sari)
loe punya foto dia?
Girang membuka dompet dan memperlihatkan foto adiknya,orangnya sama dengan yang ku cari tapi ku masih belum mengatakannya.
Girang =gua sengaja dari bandung ke jakarta cuma untuk nyari adik gua.
Segar =udah ketemu?
Girang =belom,jakarta kan luas.
Segar =terus kenapa waktu itu loe lari-lari dikejar sama orang-orangnya Alex?
Girang =urusan cowok nggak perlu loe tahu Gar.
Segar =obat yah?
Girang =gua lihat mereka lagi main dan gua lihat Putri ada disana gua coba bawa dia pergi tapi
dia nggak mahu akhirnya ya berantem terus gua kabur.
Segar =gua yakin adik loe pasti ketemu.
Sampi kami di rumah sakit,ku masuk ke ruang inap Putri.Manisa tidak kelihatan. ''manisa...'' aku mencari-cari dia tapi tidak ada di sekitar ruangan.ku tanyakan pada suster tapi juga tidak tahu.
Segar =put...loe bisa dengar gua kan...(putri mengangguk),dimana manisa?
Putri coba membuka tutup oksigen di mulutnya.Dengan suara yang lirih dia berusaha untuk mengatakan dimana manisa.
Putri =A.....l..lleex....(Putri menggenggam tangan ku erat).
Segar =Girang tolong jagain Putri.
Girang =biar gua yang cari manisa.
Segar =jangan Girang,kemungkinan adik loe bakalan disini.
Girang =darimana loe yakin?
Segar =kita berdoa saja untuk yang terbaik.
Girang =hati-hati Gar.
Aku pergi dari rumah sakit,bajingan sekali memang Alex,mahunya apa sih dia sama orang-orangnya yang dungu.Malam nampak mendung lagi ,
tolong lah awan berikan sinar rembulan dan bintang-bintang Mu, aku tidak peduli malam sudah mulai turun gerimis-gerimis mungil.
Aku datangi tempat Sari bekerja,suara musik memecahkan rasa letihku.
Alex =loe kesini juga.
Segar =dimana manisa?
Alex =apa gua nggak dengar.
Aku menarik tangan Alex keluar dari pub.wajah panas mirip gampar tentang api neraka terlukis di matanya Sari melihat hingga tak konsen dengan gerakan sexsinya.
Alex =loe mau cari gara-gara lagi haaagh....!
Segar =gua cuma mau Manisa loe kembalikan.
Alex =gampang,loe bayar dulu hutang ibunya.
Segar =Edan koe yah!
Alex =apa loe bilang?dengar yah sebenarnya gua nggak suka kekerasan sama cewek,apalagi
loe berjilbab haram banget kalau gua sentuh.
Segar =tai loe...!
Alex =wow...cantik-cantik berjilbab kok ngomongnya kasar begitu sih.
Segar =dimana manisa?
Sari =Alex....anak kecil loe bawa-bawa yah,nggak punya hati banget sih loe.
(sari membawa manisa keluar),''kakak...!
Sari =bawa dia pergi Gar.
Alex =tunggu dulu. PRAAAK......! Alex menampar pipi Sari . Aku dan manisa terus lari,aku yakin sari akan baik-baik saja.
langkah kami di cegah oleh polisi.
Polisi = ada apa kalian lari-lari di jalan besar begini?
Aku dan manisa diam hanya suara desahan rasa capek kami.
Polisi =ayo jawab,kenapa diam.
Segar =jangan mentang-mentang anda polisi terus mau ikut campur masalah kami deh pak.
Polisi itu terus melihatiku tidak berkemedip.Akhirnya ku punya ide ku titipkan manisa di pos polisi dan ku kembali ke tempat Sari.

gerimis terus mulai bertambah,setengah bajuku hampir basah dan ku lihat tubuh yang tergeletak bersender di tembok langsung ku menghampirinya.''Sari....''
''Segaaar.............''.Ya Allah,wajahnya penuh dengan darah,begitu juga dengan hidungnya masih meler darah segar keluar.

Girang kelihatan pucat wajahnya pasti dia merasa khawatir dengan kondisi adiknya.
Segar =girang,sabar yah.
Girang =bener apa kata loe Gar,adik gua pasti bakalan kesini,tapi bukan dengan keadaan yang
begini.
Aku juga tidak tahu takdirnya seperti begini,tadinya ku berharap kalau sari bakalan datang menjenguk putri bukan malah harus dirawat dan dioperasi karena hidungnya yang remuk. Tapi ku hanya seorang hamba yang hanya bisa berdoa dan memohon petunjuk yang Kuasa.
Kini ku bisa melihat mereka dari sebalik cerita kaca.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih.