Friday, February 26, 2010

MELIHAT JAKARTA 4

Aku berjalan pulang seperti biasa,malam sudah larut dan ternyata benar apa kata Sari ada gerombolan yang menghadangku di ujung tikungan gang.Aku coba kalem berpapasan dengan mereka mungkin ku bisa melawan satu atau dua orang lelaki tapi untuk ramai-ramai begitu kayaknya aku belum pernah latihan tuh.
Alex =hebat yah loe...?
Adit = ni cewek yang merusak rencana pesta kita malam ini.
Alex =heegh...(alex menarik tangan ku kencang)
dengar yah loe harus membayar semua nya...
Segar=maksud loe apa?gua gak takut..
Alex =loe nantang haah....
Aku tidak menunggu lama lagi terus memukul alex dua kali dan ku lari sekencang-kencangnya. sempat ku mahu terjatuh-jatuh jalan yang lunyu dan belokan jalan yang sempit. lampu jalan juga tak mampu menajamkan arah jalan ku hanya bisa lari tanpa berhenti tapi....salah satu dari mereka sudah di depan ku.ku lihat kebelakang mereka yang mengejarku belum kelihatan ku lawan saja dia tapi anehnya dia tidak menyerangku balik.Dia terjatuh mungkin menahan sakit di hidungnya karena mengeluarkan darah.''kenapa loe menghajar gua?''.
Aku jadi bingung apa aku salah orang yah,setelah ku amati lebih dekat dia ternyata dulu yang lari menyenggol diriku.
Segar =gua lagi dikejar orang maaf yah gua fikir loe salah satu dari mereka.
Girang=sapa yang ngejar loe?
Segar = alex sama orang-orangnya.
Girang=apa...?ya udah ikut gua....
''itu dia...!
kami menoleh kebelakang dan terus lari sekencangnya,lelaki yang belum ku kenal memegang tangan ku erat sambil terus berlari tanpa menoleh kebelakang lagi.

Aku tidak tahu ada dimana pasti jauh dari rumah dan kemungkinan ku tidak bisa pulang kerumah dan kuberdoa untuk kebaikan manisa dirumah sendirian.
Girang =nama gue Girang dan loe...?
Segar =segar,maaf yah gua udah pukul loe...
Girang =ya gak papa lagi pula loe kan gak tahu.emangnya loe ada urusan apa ma mereka
sedangkan loe berjilbab.
Segar =gua lihat orangnya alex nyopet diterminal terus gua hajar dia dan kembalikan dompet
yang dia ambil.
Girang =hebat loe yah...nggak nyangka cewek berjilbab seperti loe.

Dan kami terdiam sambil menunggu waktu yang baik,diam menambah sunyi...lalu hp di saku berdering,tumben malam gini Deka telpon.
Segar =hallo assalamualaikum.
Deka =assalamualaikum dulu baru hallo.
Segar =yah say,ada apa telpon malam-malam.
Deka =gimana di jakarta udah bisa..?
Segar =ya udah bisa ngomong loe gua emangnya kenapa?
Deka =bukan itu sayang.
Segar =apa?
Deka =cowok...?
Segar =wa'alaikumsalam bye....
Aku matikan telpon,gak tahu lah deka marah disana.percuma di fikir telpon hanya tanya ku udah bisa dapat cowok apa belum.Gimana rasanya punya cowok yang bisa dijadikan kekasih hidup,rasanya sulit jaman era sekarang.tapi disebelahku ada seorang cowok yang cukup lumayan ganteng.aku melirik ke girang yang sedang mengelap lebam di hidungnya.
aku berfikir lagi apa mungkin ku bisa membangun sebuah keluarga yang bahagia sedangkan keluarga ku sendiri pisah metal-metal tau kemana.sebenarnya ku capek sendiri. kalau ku menikah pun tidak punya wali...aku juga takut bagaimana kalau mertua menanyakan keluarga ku.Dingin tubuhku memikirkan itu.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih.