Wednesday, February 24, 2010

MELIHAT JAKARTA 1

masih asiknya ku tertidur ada yang membangunkan diriku.
Manisa =kak,bangun kak sudah subuh.
Aku langsung jingkrak terbangun,anehnya ku tidak mendengar suara adzan subuh apa karena ku kecapean yah.
Manisa =kamar mandi disini kak,kakak ambil wudlu dulu terus salatnya dikamar biar saya rapikan dulu.
Segar = makasih manis.
Saat membasuh kedua tangan ku dengar suara bisik-bisik dari depan,mungkin suara ibunya manisa.
Laris = kamu bawa orang ke rumah ibu,siapa dia haah...?
Manisa=nanti ibu kenalan sendiri saja bu.

Ku memakai kaos kaki baru untuk salat,bersujud menghadap Yang Esa ku serahkan segenap jiwaku yang lelah dengan kehidupan ini.''assalamualaikum wr.wb''
Laris berdiri di depan pintu menungguku selesai salat.
Laris = alim juga kamu yah.
Segar =aku nggak ngerasa alim cuma menjalankan kewajibanku sebagai umat muslim.
Laris = nama kamu siapa?
Segar = segar.
Laris = nama yang unik,sama seperti almarhum ibu ku kasih nama ke aku,Laris.
oh yah..kalau kamu mau tinggal disini tiap bulan seratus ribu apa kamu sanggup?
Segar =ok.
Laris menyodorkan tangannya aku juga faham apa maksud dia.ku mengambil uang di tas.
Segar =limaratus ribu untuk lima bulan sekalian.
Manisa= ibu keterlaluan.
Laris=diam kamu anak kecil.
Laris mencubit pipi manisa langsung keluar subuh-subuh begini tapi kata manisa ibunya keluar belum jelas apa tujuannya.
* * * * * *
Kadang ku bertanya pada langit,akan keadilan hidup di dunia.namun kadang kita dapatkan tapi kadang juga tidak mungkin itulah adanya akhirat. sebenarnya apa yang orang cari di jakarta,pengalaman,mencari perubahan hidup atau menikmati kemegahan malam yang berkilau.kujalan-jalan sekitar rumah sambil membeli martabak buat manisa ada orang berkejar-kejaran seperti sedang memburu sesuatu salah satu dari mereka menabraku. ku epankan wajahnya ada luka pukulan yang lebam. lelaki itu terus bangkit dari jatuhnya dan kabur secepat lari harimau.tapi untung dia tidak melihat wajahku yang ku sembunyikan di balik cadar kudung.
Tidak ku sangka di ujung jalan masuk ke rumah banyak pemuda yang pada tongkrong jam segini.
Anton = hi..tunggu dulu.
Ku berhenti di hadang oleh pemuda yang kurang kerjaan,tapi ku nyantai saja.
Ekel =buka cadar loe.
Bam =atau mau pakai paksaan..hahaha..(mereka mentertawakan ku).ku masih bisa bertahan menatap tajam mataku ke mereka semua.
Anton =loe nggak ingin kita sakiti kan,jadi nurut aja.
Segar =apa gua pernah nyakiti kalian hingga kalian mau balas dendam pada gua sedangkan kita
baru ketemu disini,kalau kalian mau kenalan boleh saja rumah gua di depan sana.
Ekel =weeih....! (ekel menarik tanganku)
buka cadar loe nggak...!
Manisa=kakak...!
manisa datang bersama hansip,lelaki yang sebenarnya tadi mau aku hajar terus kabur, belum saatnya untuk memukul orang kali.
aku pun terus pulang bersama manisa di antar oleh hansip,aku memberikan separoh martabrak buat cemilan pak hansip.
Hansip(Agus)=lain kali hati-hati non kalu keluar malam disini banyak brandalan.
Segar =iya pak makasih infonya.

hanya aku dan manisa selalunya dirumah,entah perginya Laris sudah dua hari tidak pulang kerumah.aku juga tidak mempertanyakan pada manisa dia sendiri juga tidak peduli kemana ibunya dan ibunya juga tidak peduli kepada anaknya. itulah kejamnya atau jahatnya dunia pada manusia. ku membelai manisa sampai ia tertidur dalam pangkuanku.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih.