Thursday, January 21, 2016

TERIMA KASIH TEMAN-DEAR CICIK SUBANDINI

Cicik Subandini: “Anung D’Lizta, memang songong sitik, somplak kadang-kadang dan keras kepala juga ono. Apa adanya malah kadang terlalu, kalau buat orang yang nggak ngerti sifatnya mesti langsung tersinggung.  Berbakat, telaten, tanggung jawab dan punya prinsip, juga ringan tangan.” [Pernah menjuarai beberapa event di grup PDSM]
Mengenalmu adalah anugerah. Dari teman dan teman hingga saling mengenal dengan sebutan teman, entah itu nyata atau bukan. Atau bahkan hanya sekadar teman maya belaka. Namun ada darimu yang ingat dalam relung hatiku. Ketika tahun berganti tahun selama melihat rupamu nan tidak begitu ayu. Tetapi ada parasmu yang menunjukkan daya tarikanmu. Adalah kamu yang apa adanya kamu dalam berteman denganku.
Bisa dibilang bangga atau GR-aku selama ini memperhatikan jalan kariermu sebagai TKW Singapura juga penyanyi. Ah, kalau ingat dulu-dulu, dia adalah jebolan dari grup facebook kecil yaitu Pahlawan Devisa Singapura dalam bidang menyanyi. Kini namamu semakin melebar seantreo dunia maya. Bakatmu terasah dan semakin tajam, tak pantang perjuangan.
Berkat keberanian serta bakat yang mumpuni berbagai audisi menyanyi lebih luas lagi, kamu jalani. Alhamdulillah, banyak kesempatan yang diraihnya. Dari audisi Home Got Talent sesi ke-3, FAST We Got Talent Too, dan juga Audisi Fiesta Post Tki, yang lalu mengantarkanmu pada tingkat lebih jauh lagi. Go masuk teve Suria. Bahkan aku juga mengiringi perjalananmu itu.
Selain menyanyi, yang kuingat darimu adalah prasasti yang pernah kamu ukir dalam buku MSB. Meski kini jarang melihatmu melukis kanvas putih, dan di situlah aku merasakan kehilangan teman sepertimu. Semakin jarang melihatmu menari jemari, aku merasa tak mengenalimu lagi. Kamu semakin jauh berlayar hingga waktu tak menyempatkanmu mampir walau sebentar.
Tapi tidak mengapalah, asalkan ada bagian cerita yang indah di antara kita maupun duka, dalam hatiku sangat merasa kehilanganmu tapi bayangmu senantiasa ada membingkai. Terima kasih telah menjadi teman baikku di Singapura.

GUMAMANKU
Apa ini...?
Bagaimana ini ...?
Ada yang hilang darimu Pertiwiku
Tak lagi sama
Dulu,
Kain batik
Kain ikat
Kain songket
Kain gringsing
Satu ikatan
Menyatu dalam perbedaan
Terayomi kehangatan pelukan para TNI
Bangsapun dengan gagah
Tiada gentar
Tak hanya mengumandangkan
Namun menerapkan isi Sumpah Pemuda
Bukan hanya hafalan anak-anak Sekolah Dasar saja
Apa ini ..?
Bagaimana ini ..?
Hanya mampu bertanya-tanya
Dalam bilik sempit
Diatas ranjang bobrok
Berselimutkan batik lusuh
Peninggalan nenekku
Apa ini ..?
Bagaimana ini ..?
Singapura , 26 Oktober 2014
~**~
GOYANGAN JAMU METAL
PENULIS: CICIK SUBANDINI
Dingin masih terasa menusuk tulang, disaat aku turun dari angkutan umum jurusan Ambarawa - Bandungan. Kugendong bakul jamuku, melangkah dengan penuh harap, jamuku laris dan bisa pulang cepat.Terbayang wajah putriku yang masih belum genap 1 tahun. Penyemangat hidup, yang membuat kakiku tak lelah 'tuk melangkah. Dengan bersenandung kecil,aku memasuki kampung dimana aku biasa berkeliling menjajakan daganganku. Ada juga keuntungan mempunyai hobby menyanyi, setidaknya bisa menghibur diri sendiri. Langkahku dan senandungku serentak berhenti, disaat aku mendengar suara memanggilku.
"Dik, Jamu..!! "
[Buku Membangun Semangat Berkarya-2015]

#Ahh, aku rindu goresan jemarimu. Mohon maaf lahir dan batin. []


 Cicik & Me at; Home Got Talent 

 Cicik Juara Menyanyi & Puisi 

 Buku MSB 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih.