Yuli Endang Astuti: “Orangnya kreatif, mandiri dan percaya diri
dengan ke-kreatifannya. Tegas walau kadang terkesan galak bagiku (aku punya rasa
takut yang amat sangat ketika ada orang bicara keras, bertengkar apalagi berkelahi),
kadang terkesan sensitif. Kalau masalah baik hati, tidak sombong atau apalah
lainnya, kayanya hampir semua orang akan berkata seperti itu kalau ditanya
pendapat tentang diri kita.” [Ratu Pintar dan Karisma; Ratu Pahlawan Devisa
Singapura 2016]
Memilik teman dari berbagai suku bangsa dan budaya. Tidak
ada masalah bagiku. Teman yang juga berpengaruh dalam perjalanan kisahku di
Singapura ini dari Jawa Barat. Aku mengenal dia saat pembuatan buku pertama
PDSM Pahlawan Devisa Singapura Bersyair. Melalui karya puisi-puisi dia.
Aku tidak terlalu banyak tahu tentang kesibukan dia di hari minggu, tapi kami sering terlibat dalam kegiatan bersama. Dia pendiam, kalau tidak ada kepentingan yang serius. Dan juga, dia bisa dimintai tolong. Misalnya kalau ada yang perlu ditransfer, atau membantu sesuatu, jika dia bisa pasti akan membantu.
Aku tidak terlalu banyak tahu tentang kesibukan dia di hari minggu, tapi kami sering terlibat dalam kegiatan bersama. Dia pendiam, kalau tidak ada kepentingan yang serius. Dan juga, dia bisa dimintai tolong. Misalnya kalau ada yang perlu ditransfer, atau membantu sesuatu, jika dia bisa pasti akan membantu.
Selama berteman dengannya, Yulia ini tidak banyak membuat
hatiku gedeg. Cepat tanggap dan mudah
diajak berembug. Yang aku tahu, dia juga nyambi belajar di Universitas Terbuka
Singapura. Ngakunya dia kenal aku sejak di Paket C J itu berarti udah jadul
sekali. Hobby ikut fesyen tapi jarang
sekali menang. Tapi tidak memudarkan semangatnya.
Kadang kalau lagi asik ngerumpi di grup, aku sering lupa
pakai bahasa Jawa, sedangkan dia kadang manggut-manggut kaya paham saja. Itulah
yang aku rasakan selama berteman dengan dia, yang orangnya jujur dan terbuka.
Karena dia tahu mungkin, kalau aku lebih suka orang yang jujur ketimbang banyak
alasan.
Saat dia pamit dari grup Menari PDSM dan mau ikut nari di
grup lain, aku pun mempersilakan dengan hati terbuka. Memang PDSM bukan grup yang
mengikat anggotanya. PDSM terbuka bagi siapa saja yang mau ikut dan latihan.
Ketika saat mencari tiga penari, aku pun tanya pada dia.
Karena nggak masuk audisi fesyen. Apakah
masih dengan grup tersebut? Karena sejak dia pamit, aku tidak pernah melihat dia
bergabung sama grup tersebut. Akhirnya dia mau diajak lagi menari dengan PDSM
dan melengkapi jumlah 8 orang penari yang tampil di acara Fiesta POSTKI.
Aku suka mengenal dia selama ini, tidak pernah atau mungkin
belum berbohong sama aku. Jika dia tidak bisa latihan atau tidak bisa ngumpul,
pasti akan memberitahu jauh-jauh hari. Dan dia orangnya bukan tipe yang suka
seenaknya membatalkan omongan alias janji.
Terima kasih Yulia, telah melengkapi warna-warni kisahku di
Negeri Singa ini. Mohon maaf lahir batin, untuk salah-salahku padamu. Big hug.
Terus lanjutkan kuliahnya/belajarnya, jangan dibuat mainan walau majikan yang
bayarin hehehehe. Jadilah salah satu kembali TKW Singapura yang menyandang
gelar sarjana.
Semangat!!!
Singapura, 23/1/2016
No comments:
Post a Comment
Terima kasih.